Rabu, 21 Maret 2012

Antisipasi Penyakit Yang Biasa Muncul Pada Musim Hujan



Bagaimana sebenarnya gambaran musim penghujan saat ini?

·        Indonesia saat ini sudah memasuki musim penghujan. Curah hujan tertinggi diperkirakan terjadi pada bulan Januari sampai awal Februari 2012.
·        Datangnya musim hujan merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit.
·        Hal ini seperti disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama mengenai antisipasi penyakit yang biasa muncul pada musim hujan dalam berita persnya di Jakarta, 4 Januari 2012

Penyakit apa saja yang perlu diwaspadai?
beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim penghujan adalah penyakit akibat virus, penyakit akibat bakteri dan parasit, penyakit akibat jamur, penyakit-penyakit tidak menular, serta penyakit yang disebabkan vektor.
·        Penyakit akibat virus seperti influenza dan diare; 
·        penyakit akibat bakteri dan parasit, terutama pada daerah yang airnya meluap sehingga bakteri dan parasit dari septic tank dan kotoran hewan terangkat dan hanyut kemudian mengkontaminasi air, bahan pangan, atau menginfeksi langsung manusia, seperti  diare, disentri, kecacingan, leptospirosis;
·        penyakit akibat jamur terutama akibat kelembaban pada pakaian;
·        penyakit tidak menular seperti asma, rhinitis, perburukan penyakit kronik;
·        dan penyakit yang disebabkan vektor, seperti: demam berdarah,


Dari jenis2 penyakit tadi, yang sering menimbulkan atau berpotensi wabah/KLB Penyakit, penyakit apa?
·        Semua penyakit menular sebagian besar berpotensi menimbulkan KLB penyakit
·        Ada jenis penyakit yang cepat sekali menular kepada orang lain, diantaranya: Demam Berdarah, Chikungunya dan Diare
Khusus penyakit demam berdarah, bagaimana risiko penularannya?
·        Pada peralihan musim penghujan perlu diwaspadai akan munculnya penyakit demam berdarah. Pada masa ini, populasi nyamuk demam berdarah meningkat karena banyaknya tempat perindukan.
·        Karakteristik nyamuk Aedes, hidup pada genangan air jernih, yang tidak menyentuh tanah secara langsung. Dengan adanya barang-barang seperti kaleng, ban bekas, tempayan yang terisi air, jika tidak diamankan, sangat disukai nyamuk untuk berkembang biak.
·        Selama tahun 2011 tercatat 31 dan selama bulan Januari ada 2 kasus DBD di Kebumen ada di beberapa tempat
·        Kasus DB sudah muncul tidak hanya di perkotaan
·        Kelompok masyarakat yang paling rentan dalam kondisi ini biasanya: anak-anak, khususnya Balita, ibu hamil dan ibu menyusui, orang tua serta orang dengan berbagai penyakit kronis.
Untuk penyakit Chikungunya, bagaimana risiko penularannya?
·        Penyakit chikungunya adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus chik yang di bawa oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk yang juga penular penyakit demam berdarah.
·        Penderitanya merasakan demam dan nyeri hebat pada persendian yang merupakan gejala khas demam Chikungunya



Untuk penyakit diare, bagaimana risiko penularannya?
·        diare adalah buang air besar (BAB) encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir
·        penyakit ini diakibatkan oleh bakteri, terutama pada daerah yang airnya meluap sehingga bakteri dari septic tank kemudian mengkontaminasi air, bahan pangan atau bahkan makanan
·        Dapat menimpa pada seluruh golongan umur
·        Selama tahun 2011 tercatat 19.275 orang
Bagaimana upaya Dinas Kesehatan?
·        Sebagai antisipasi dengan datangnya musim penghujan, Kementerian Kesehatan hingga Dinas Kesehatan dan Puskesmas, telah melakukan upaya peningkatan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
·        terutama dalam hal penggunaan air bersih; cuci tangan dengan air bersih dan sabun; penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik di rumah, sekolah, kantor, dan lingkungan sekitar; konsumsi buah dan sayur setiap hari; beraktivitas fisik setiap hari; membuang sampah pada tempatnya; tidak meludah sembarangan; serta penggunaan alat pelindung diri, misalnya memakai sepatu boot saat terjadi banjir untuk menghindari infeksi leptospira dan memakai lotion anti nyamuk di wilayah rawan/endemis demam berdarah
·        Bagi petugas kesehatan, diingatkan, untuk meningkatkan kewaspadaan dini dengan surveilans melalui sarana yang tersedia, diantaranya melalui early warning alert response system (EWARS), laporan mingguan kewaspadaan penyakit, surveilans aktif mingguan, dan sms gateway 083-876543-100; meningkatkan pengawasan faktor risiko lingkungan seperti higiene sanitasi air dan lingkungan, tempat perindukan nyamuk, dan lain-lain terutama di daerah banjir dan rawan banjir, menyediakan logistik bahan penjernih air; menyiapkan obat dan alat kesehatan yang memadai di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan; serta berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan  Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta lintas sektor terkait.



Bagaimana upaya pencegahannya di masyarakat
1.      Lingkungan harus selalu diperhatikan agar tetap bersih.
·        Pastikan bahwa makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut terjamin kebersihannya dan higienis pengolahannya. Ajarkan pada anak untuk tidak jajan sembarangan. 
·        Guna memutus perkembangbiakan nyamuk dan mencegah terjadinya KLB DBD dan Chikungunya, warga dihimbau untuk mengoptimalkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan rumah masing-masing Melalui kegiatan 3M+ (Menutup, Menimbun dan Mensuras plus memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk dan memeriksa jentik berkala.)
·        Dinkes melalui Puskesmas juga berupaya memberikan kepada masyarakat bubuk abate dan penyuluhan, mengoptimalkan kerja para kader puskesmas menyebarkan informasi tentang PSN. Selain itu, juga melakukan fogging di kawasan-kawasan yang terdapat kasus setelah melalui penilaian  dan criteria bahwa: apabila hasil Penyelidikan Epidemiologi ditemukan penderita DB lain atau ≥ 3 tersangka serta ditemukan ≥ 5 % rumah (radius 100m dari penderita) terdapat Jentik nyamuk

2.    Menjaga agar tubuh tetap sehat
·        Jaga kualitas dan kebersihan makanan
·        Perbanyak makan sayur dan buah
·        Hindari atau kurangi makan makanan dan minuman yang terlalu dingin, terlalu manis dan goreng-gorengan, karena akan merangsang dan mudah mengiritasi tenggorokan
·        Suplementasi mineral dan multivitamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar