Bagaimana sebenarnya gambaran musim
penghujan saat ini?
·
Indonesia saat ini sudah memasuki
musim penghujan. Curah hujan tertinggi diperkirakan terjadi pada bulan
Januari sampai awal Februari 2012.
·
Datangnya musim hujan merupakan
faktor risiko untuk terjadinya penyakit.
·
Hal ini seperti disampaikan Direktur
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra
Yoga Aditama mengenai antisipasi penyakit yang biasa muncul pada musim hujan
dalam berita persnya di Jakarta, 4 Januari 2012
Penyakit
apa saja yang perlu diwaspadai?
beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim penghujan adalah penyakit
akibat virus, penyakit akibat bakteri dan parasit, penyakit akibat jamur, penyakit-penyakit tidak menular, serta penyakit yang
disebabkan vektor.
·
Penyakit akibat virus seperti
influenza dan diare;
·
penyakit akibat bakteri dan parasit,
terutama pada daerah yang airnya meluap sehingga bakteri dan parasit dari
septic tank dan kotoran hewan terangkat dan hanyut kemudian mengkontaminasi
air, bahan pangan, atau menginfeksi langsung manusia, seperti diare,
disentri, kecacingan, leptospirosis;
·
penyakit akibat jamur terutama akibat
kelembaban pada pakaian;
·
penyakit tidak menular seperti asma,
rhinitis, perburukan penyakit kronik;
·
dan penyakit yang disebabkan vektor,
seperti: demam berdarah,
Dari jenis2
penyakit tadi, yang sering menimbulkan atau berpotensi wabah/KLB Penyakit,
penyakit apa?
·
Semua penyakit menular sebagian besar
berpotensi menimbulkan KLB penyakit
·
Ada jenis penyakit yang cepat sekali
menular kepada orang lain, diantaranya: Demam Berdarah, Chikungunya dan Diare
Khusus
penyakit demam berdarah, bagaimana risiko penularannya?
·
Pada peralihan musim penghujan perlu
diwaspadai akan munculnya penyakit demam berdarah. Pada masa ini, populasi
nyamuk demam berdarah meningkat karena banyaknya tempat perindukan.
·
Karakteristik nyamuk Aedes, hidup
pada genangan air jernih, yang tidak menyentuh tanah secara langsung. Dengan
adanya barang-barang seperti kaleng, ban bekas, tempayan yang terisi air, jika
tidak diamankan, sangat disukai nyamuk untuk berkembang biak.
·
Selama tahun 2011 tercatat 31 dan selama bulan Januari ada 2 kasus DBD di Kebumen ada di beberapa tempat
·
Kasus DB sudah muncul tidak hanya di
perkotaan
·
Kelompok masyarakat yang paling
rentan dalam kondisi ini biasanya: anak-anak, khususnya Balita, ibu hamil dan
ibu menyusui, orang tua serta orang dengan berbagai penyakit kronis.
Untuk
penyakit Chikungunya, bagaimana risiko penularannya?
·
Penyakit chikungunya adalah penyakit
yang di sebabkan oleh virus chik
yang di bawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Nyamuk yang juga
penular penyakit demam berdarah.
·
Penderitanya merasakan demam dan
nyeri hebat pada persendian yang merupakan gejala khas demam Chikungunya
Untuk
penyakit diare, bagaimana risiko penularannya?
·
diare
adalah buang air besar (BAB) encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa
darah atau lendir
·
penyakit ini diakibatkan oleh
bakteri, terutama pada daerah yang airnya meluap sehingga bakteri dari septic
tank kemudian mengkontaminasi air, bahan pangan atau bahkan makanan
·
Dapat menimpa pada seluruh golongan
umur
·
Selama tahun 2011 tercatat 19.275
orang
Bagaimana upaya Dinas Kesehatan?
·
Sebagai antisipasi dengan datangnya
musim penghujan, Kementerian Kesehatan hingga Dinas Kesehatan dan Puskesmas,
telah melakukan upaya peningkatan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
·
terutama dalam hal penggunaan air
bersih; cuci tangan dengan air bersih dan sabun; penggunaan jamban sehat,
pemberantasan jentik di rumah, sekolah, kantor, dan lingkungan sekitar;
konsumsi buah dan sayur setiap hari; beraktivitas fisik setiap hari; membuang
sampah pada tempatnya; tidak meludah sembarangan; serta penggunaan alat pelindung
diri, misalnya memakai sepatu boot saat terjadi banjir untuk menghindari
infeksi leptospira dan memakai lotion anti nyamuk di wilayah rawan/endemis
demam berdarah
·
Bagi petugas kesehatan, diingatkan,
untuk meningkatkan kewaspadaan dini dengan surveilans melalui sarana yang
tersedia, diantaranya melalui early warning alert response system (EWARS),
laporan mingguan kewaspadaan penyakit, surveilans aktif mingguan, dan sms
gateway 083-876543-100; meningkatkan pengawasan faktor risiko lingkungan
seperti higiene sanitasi air dan lingkungan, tempat perindukan nyamuk, dan
lain-lain terutama di daerah banjir dan rawan banjir, menyediakan logistik
bahan penjernih air; menyiapkan obat dan alat kesehatan yang memadai di
Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan; serta berkoordinasi
dengan dinas kesehatan provinsi dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta
lintas sektor terkait.
Bagaimana upaya pencegahannya di masyarakat
1. Lingkungan harus selalu diperhatikan agar tetap bersih.
·
Pastikan bahwa makanan dan minuman
yang masuk ke dalam mulut terjamin kebersihannya dan higienis pengolahannya. Ajarkan pada anak untuk tidak
jajan sembarangan.
·
Guna
memutus perkembangbiakan nyamuk dan mencegah terjadinya KLB DBD dan Chikungunya,
warga dihimbau untuk mengoptimalkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di
lingkungan rumah masing-masing Melalui kegiatan 3M+
(Menutup, Menimbun dan Mensuras plus memelihara
ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur,
memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang
obat nyamuk dan memeriksa jentik berkala.)
·
Dinkes
melalui Puskesmas juga berupaya memberikan kepada masyarakat bubuk abate dan
penyuluhan, mengoptimalkan kerja para kader puskesmas menyebarkan informasi
tentang PSN. Selain itu, juga melakukan fogging di kawasan-kawasan yang terdapat
kasus setelah melalui penilaian dan
criteria bahwa: apabila hasil Penyelidikan
Epidemiologi ditemukan penderita DB lain atau ≥ 3 tersangka serta ditemukan ≥ 5
% rumah (radius 100m dari penderita) terdapat Jentik nyamuk
2.
Menjaga agar tubuh tetap sehat
·
Jaga
kualitas dan kebersihan makanan
·
Perbanyak
makan sayur dan buah
·
Hindari
atau kurangi makan makanan dan minuman yang terlalu dingin, terlalu manis dan
goreng-gorengan, karena akan merangsang dan mudah mengiritasi tenggorokan
·
Suplementasi
mineral dan multivitamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar