Selasa, 24 April 2012

Pelatihan (Refreshing) petugas mikroskopis Malaria di Kabupaten Kebumen



Penyakit malaria masih merupakan problema kesehatan. Malaria memberi dampak negative yang serius, trutama pada anak-anak yang tinggal didaerah endemis karena dapat menyebabkan malaria berat dan berakibat kematian. Pada orang dewasa penyakit ini akan menurunkan produktifitas ekonomi dan social. Secara umum ada empat spesies
penyebab malaria pada manusia yaitu plasmodium vivax, plasmodium falcifarum, plasmodium ovale, plasmodium malariae. Meskipun dalam perkembangannya, terdapat juga jenis plasmodium lain, seperti: plasmodium knowlesi dan plasmodium berghei.

Diantara keempat spesies ini, plasmodium falcifarum merupakan penyebab malaria berat dengan berbagai komplikasi seperti malaria cerebral, malaria algid yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak. Identifikasi spesies plasmodium yang tepat sangat penting untuk diagnosis malaria sehingga pengobatan yang tepat dapat diberikan dengan cepat agar komplikasi dapat dihindari.

Untuk mengetahui diagnosis malaria secara tepat dan cepat perlu mempelajari spesies plasmodiumdan stadia-stadia di darah perifer, serta pelatihan cara pembuatan hapusan dan sediaan tetes tebal serta cara pengecatan yang baik. Untuk tujuan tersebut diatas, Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen melalui Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, mengadakan pelatihan petugas mikroskopis malaria yang dibiayai dari APBD Kabupaten Kebumen.

Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 25-26 April 2012 bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Peserta pelatihan sebanyak 21 orang yang terdiri atas petugas mikroskopis Dinas Kesehatan, Puskesmas, RS dan Labkesmas se- Kabupaten Kebumen.Narasumber berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen dan Provinsi Jawa Tengah. 

Pelatihan diawali dengan pengarahan dan paparan situasi malaria di Kabupaten Kebumen oleh Kadinkes Kab. Kebumen yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, dilanjutkan teori dan praktek yang disampaikan oleh Bapak Mulyono, sebagai narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Pada kesempatan tersebut, dibahas materi teori dan praktek: pembuatan sediaan darah sesuai standar, mengenal jenis parasit dan stadium malaria.

2 komentar:

  1. Sebuah pelatihan yang sangat bagus. Namun akan lebih baik apa bila pelatihan tsb dilakukan secara rutin minimal setiap 6 bulan sekali dalam rangka untuk mempertahankan skill para analais.

    BalasHapus
  2. T3G4R, terimakasih masukannya. Sekali-kali cerita disini pengalaman di lapangan... Untuk berbagi informasi dengan petugas yang lain.

    BalasHapus